Menyongsong PPG 2023 STPKat Lakukan Sosialisasi Lebih Awal

Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Santo Fransiskus Asisi Semarang menerima sebanyak 237 Mahasiswa Baru Batch (Gelombang) 1 dan 233 Mahasiswa Baru Batch 2 untuk tahun akademik 2023. Jumlah tersebut tiga kali lebih banyak dibanding Angkatan 2022. Melihat jumlah mahasiswa yang jauh meningkat, kemudian perlu dilakukan persiapan dari pihak kampus dan mahasiswa sedini mungkin sehingga semua informasi terserap dengan optimal dan persyaratan yg diperlukan terpenuhi sesuai jadwal waktu yang diberikan.

Proses Pendampingan kepada Mahasiswa PPG 2023 dilaksanakan dalam 2 bagian. Bagian pertama untuk peserta batch 1 Sabtu, 4 Maret 2023 dan berikutnya batch 2 Sabtu, 11 Maret 2023. Melalui Zoom Meeting Mahasiswa memperoleh informasi secara umum tentang PPG 2023. Hal ini perlu dilakukan walau pelaksanaan kegiatan perkuliahan masih cukup jauh waktunya, supaya mahasiswa memiliki gambaran yang seragam dan tepat terkait dengan cara belajar pada Prodi PPG, mengingat semua proses perkuliahan dilaksanakan secara daring.

Sosialisasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum perkuliahan PPG dibagi dalam 3 sesi. Diawali sapaan oleh Ketua STPKat, Dr. IA. Hartutik, dilanjutkan sesi 1 tentang pemaparan latar belakang dan tujuan PPG oleh Romo F.X. Sugiyana, S.S., M.Hum; kemudian sesi 2 menjelaskan tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang harus dilengkapi oleh Mahasiswa PPG dipaparkan oleh Drs. Anselmus Joko P., M.Hum; terakhir pemaparan teknis terkait sistem pembelajaran menggunakan LMS (Learning Management System) disampaikan oleh B. Bram Suarga, S.Pd.

Total mahasiswa PPG Batch 1 dan 2 sebanyak 470, semuanya bukan hanya berasal dari daerah Jawa Tengah melainkan tersebar pada beberapa provinsi: Jawa Barat, DIY, dan DKI, bahkan ada cukup banyak mahasiswa yang berasal dari provinsi Kalimantan dan Sumatera. Merka semua adalah Guru Agama Katolik sekolah-sekolah negeri dan swasta pada setiap jenjang pendidikan: SD, SMP, dan SMA/SMK. Hal ini berarti mayoritas Mahasiswa adalah Guru yang sudah lama berkarya di setiap sekolah. Meski mahasiswa PPG tergolong tidak akrab dengan teknologi digital, mereka memiliki semangat untuk belajar dan mengembangkan diri.

Proses Perkuliahan PPG secara daring juga menjadi tantangan lain bagi mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa yang hingga saat ini mengalami kesulitan untuk memiliki akases internet yang cepat dan stabil. Apabila jaringan tidak sempurna maka segala proses akan mengalami ganguan dalam prosesnya. Oleh karena itu dengan diadakannya sosialisasi sejak awal, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengatur strategi menghadapi perkuliahan. Mereka bisa mulai menyiapkan perangkat yang digunakan untuk pembelajaran: Smartphone dan Laptop; mencari lokasi untuk mengakses internet yang stabil; serta menyiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk mendukung kelengkapan data mahasiswa.

Semoga pada tahun 2023 perkuliahan PPG dapat terselenggara dengan lancar, sehingga menghasilkan output mahasiswa yang mampu menjadi Guru professional dan tanggap teknologi.

Laporan: B. Bram Suarga

Written by