Rekoleksi STPKat St. Fransiskus Asisi Semarang

Rekoleksi STPKat St. Fransiskus Asisi Semarang pada hari Sabtu, 10-11 Juni 2023 Di Wisma Panti Samadi Nasaret- Semarang

Oleh Rm. Silvester Susianto, MSF

Tema rekoleksi yakni “Dari keheningan Menuju Pelayanan”  dengan tujuan memperkuat kepribadian menjadi pribadi yang  tangguh. Kegiatan rekoleksi ini diadakan setiap tahun pada akhir semester genap dengan peserta Mahasiswa/i STPKat Sem II, IV dan VI. Pada masa era digital ini, keheningan itu menjadi “mutiara” yang sangat berharga. Banyak orang lebih takut ketinggalan atau kehilangan gadgetnya daripada ketinggalan atau kehilangan dompet, dan lain-lain. Semua orang disibikkan dengan gadgetnya masing-masing.  Dari orangtua sampai balita hampir tidak bisa lepas dari gadget. Oleh karena itu, sebagai calon katekis dan guru agama Katolik yang Tangguh sangat pentinglah menciptakan dan  mencintai “keheningan” agar memiliki pribadi yang tangguh pada era digital ini.

Sesi pertama Romo Piter, MSF mengajak para Mahasiswa/i masuk dalam keheningan batin untuk merefleksikan diri agar semakin mengenal kelebihan dan kekurangan dirinya sehingga mampu memiliki pribadi yang tangguh dan akhirnya menjadi pelayan yang penuh sukacita dan menjadi insan pembawa damai. Sedangkan pada sesi ke II dilaksanakan setelah makan malam, setiap mahasiswa/i masuk dalam keheningan batin (silentium) guna merenungkan pengalaman bahagia dan pengalaman sedih. Melihat pengalaman itu bersama Tuhan dan Gereja dan mensyukuri dan memaknai pengalaman itu sebagai pengalaman akan kasih Allah bagi dirinya. Dan sebagai Mahasiswa/i STPKat melalaui refleksi yang tajam, apakah sudah menjadi pribadi yang tangguh untuk membaktikan diri sebagai pelayan Tuhan dan yang penting, apa yang mesti kuperbaiki? Dan, Akhirnya, sesi untuk hari ini ditutup dengan Doa Taize  dan doa malam bersama di Kapel. Pada hari Minggu, 11 juni 2023, sesi ke III adalah waktu untuk mensharingkan pengalaman pribadi dalam kelompok. Ini merupkan kelanjutan dari sesi sebelumnya. Setiap kelompok enam orang dan menyumbangkan pengalaman kasihnya bersama Tuhan melalui pengalaman gembira maupun sedih yang mereka alami. Melalui sharing ini, setiap anggota mengalami sukacita karena didukung oleh teman-teman yang mendengarkan. Tidak hanya itu, mereka juga semakin percaya diri karena semakin dipercaya dan dicintai dalam kelompok. Semoga mereka menjadi katekis dan guru agama yang tangguh, pembawa damai dan sukacita. Dan, akhirnya, sesi ditutup dengan peneguhan dari Romo Piter dengan mengajak semua peserta untuk memaknai semua pengalaman baik atau tidak baik itu sebagai anugerah dari Tuhan, sehingga pantas disyukuri karena hidup itu butuh proses. Berlian tidak otomatis menjadi benda yang mahal, tapi berlian juga butuh proses ratusan tahun agar menjadi berlian yang indah. Hidup kita juga butuh proses sampai akhir hayat kita agar hari demi hari semakin berkenan pada Tuhan dan sesama. Pada sesi penutup ini diakhiri dengan Perayaan Ekaristi bertepapatan dengan HR. Tubuh dan Darah Kristus. Semoga kita yang sudah disatukan dalam Ekaristi Kudus mampu memberikan diri untuk dipecah, dibagikan bagi sesama demi kemuliaan Tuhan. Proficiat untuk peserta rekoleksi. Terpujilah Allah sekarang dan selama-lamanya. Tuhan Yesus Memberkati.

Written by