Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional LPTK STPKat St. Fransiskus Asisi

Foto bersama beberapa Mahasiswa yang hadir di Semarang bersama LPTK

Pada tanggal 27 Mei 2023 di Hotel Golden City Semarang yang terletak di Jl. MT Haryono No. 1 Purwodinatan Kecamatan Semarang Tengah kota Semarang telah terlaksana Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional LPKT STPKat St. Fransiskus Asisi, Yudisium dihadiri oleh: Ketua STPKat: Dr. I.A. Hartutik, M.Pd, Wakil Ketua bidang AKA: Sr. M. Franciana, OSF, Kaprodi Pendidikan Profesional Guru: Romo FX. Sugiyana, Pr, Kaprodi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik, Drs. Anselmus Joko Prayitno, M.Hum, serta perwakilan dari Pembimas Katolik Kemenag Provinsi dan Penyelenggara Katolik, juga perwakilan dari Keluarga Ordo Santo Fransiskus, tidak lupa seluruh peserta Yudisium yang hadir di lokasi. Melalui jaringan daring Direktur Pendidikan Katolik Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik: bapak Dr. Salman Habeahan, S.Ag., M.M. bersama seluruh peserta Yudisium turut bergabung bersama-sama dalam acara ini.

“Kemudian daripada itu Tuhan menunjuk 70 murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluinya kesetiap kota dan tempat yang hendak dikunjunginya”

Yudisiun dan pengukuhan Guru Profesional ini dilaksanakan secara hybrid yang berjumlah 111 peserta, terdiri dari 32 peserta yang mengikuti secara luring dan 69 peserta yang mengikuti secara daring.

Diawali dengan menyayikan lagu Berantai oleh Paduan Suara Mahasiswa STPKat St. Fransiskus Asisi Semarang dan dilanjutkan dengan merenungkan sabda Tuhan yang disampaikan oleh Romo Stephanus Istata Raharjo Pr dari Injil Lukas 10:1,5, 7 “Kemudian daripada itu Tuhan menunjuk 70 murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluinya kesetiap kota dan tempat yang hendak dikunjunginya. Kata-Nya kepada mereka, kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahului “damai Sejahtera bagi rumah ini” dan jikalau disitu ada orang yang layak menerima damai sejahtera maka salammu itu akan tinggal diatasnya, tetapi jika tidak salammu itu akan kembali kepadamu. Tinggalalh dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya”.

Pesan utama dari sabda Allah ini adalah di manapun kita diutus harus menebarkan damai sejahtera. Meneladan St. Fransiskus sebagai pribadi yang cinta damai, kreatif menebarkan damai dimanapun kita diutus.

Adapun kesan dan pesan para peserta PPG diwakili 3 peserta, mereka berproses, belajar bersama dengan menggunakan teknologi digital. Tidak mudah, banyak kesulitan dan tantangan tapi peserta mengalami penyertaan Tuhan, itulah yang menyemangati para peserta dan akhirnya semakin professional, kreatif dan inovatif. Rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan yang Maha Esa dan ucapan terima kasih bagi para dosen dan STPKat yang telah menyelenggarakan PPG sehingga bisa menghasilkan para Katekis-katekis dan Guru Agama Katolik yang semakin professional.

Written by